Halaman

Minggu, 29 Juli 2018

Tumbuhkan Nasionalisme Di Kalangan Pelajar Melalui Upacara Bendera Di Sekolah


Takeran - Upacara bendera setiap hari Senin merupakan kegiatan wajib yang harus dilaksanakan oleh seluruh sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta. Kewajiban ini berdasarkan Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti .  Oleh karena itu setiap hari senin MIN 7 Takeran menyelengarakan Upacara Bendera di halaman sekolah. Tampak sebagai Inspektur upacara pada Senin pagi (30/7/2018) Danramil 0804/11 Takeran Kapten Inf Sapan.

Kamis, 26 Juli 2018

Pelepasan Dan Pamitan 32 Jamaah Haji Asal Kec. Takeran Oleh Komandan Koramil 0804/11 Takeran

Takeran, Pada Kamis tgl, 26 Juli 2018 Pulul. 22.00,Wib nertempat Di Masjid Aswaja Ds. Kiringan Kec. Takeran Kab. Magetan telah di Lepas/diberangkatkan 32 Jamaah Haji Asal Kec. Takeran menuju Kab. Magetan. Danramil 0804/11 Takeran Kapten Inf Sarpan dalam sambutannya menyampaikan meminta kepada seluruh jemaah haji Kecamatan takeran untuk memanfaatkan ibadah dengan sebaik-baiknya. menurut Danramil 0804/11 Takeran, karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan berhaji. Setelah memberikan sambutan Danramil 0804/11 Takeran Melepas rombangan Haji dari Kec. Takeran menuju Pendopo Kab Magetan, untuk diberangkatkan ke tanah suci.

Pelepasan Dan Pamitan 32 Jamaah Haji Asal Kec. Takeran Kab. Magetan Oleh Komandan Koramil 0804/11 Takeran


Pada Kamis tgl, 26 Juli 2018 Pulul. 22.00,Wib nertempat Di Masjid Aswaja Ds. Kiringan Kec. Takeran Kab. Magetan telah di Lepas/diberangkatkan 32 Jamaah Haji Asal Kec. Takeran menuju Kab. Magetan.

Pada kesempatan ini ketua panitia IPHI Takeran ( Bpk. Sujarno ) memberikan sambutan :
- Jaga kesehatan dan jaga nama baik Jamaah Haji asal Takeran serta jaga nama baik Bangsa dan Negara Indonesia. dan mudahmudahan menjadi Haji yg Mabrur.
- setibanya di sana laksanakan ibadah dengan

Rabu, 25 Juli 2018

Temu Lapang Tani Padi Jajar Legowo Super Di Desa Purworejo


Takeran.  Dalam rangka percepatan dan peningkatan produktifitas padi petani Dinas TPH PKP Kab. Magetan menyelengarakan Hari Lapang Tani Padi Jajar legowo Super bertempat di Desa Purworejo Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan. Kamis(26/7/2018)

Sistem teknologi jajar legowo super, merupakan suatu sistem usaha budidaya padi yang menggunakan beberapa teknologi tanam antara lain menggunakan Varietas potensi hasil tinggi yaitu varietas Inpari-30 fiherang Sub1, Inpari-32 HDB dan inpari 33, penggunaan pupuk hayati,

Selasa, 17 Juli 2018

Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air


Untuk Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air Komandan Koramil 0804/11 Takeran  Kapten Inf Sarpan Memberikan Materi  Pelajaran Wawasan Kebangsaan Kepada Siswa Siswi SMK Rodhatul Huda Takeran

Pada 18 Juli 2018 Pukul 07.00 s/d 08.45 Wib bertempat di Masjid SMK Nurul Hudha Takeran Danramil 0804/11 Takeran Kapten Inf Sarpan memberikan  pengetahuan pelajaran tentang pentingnya Wawasan kebangsaan yang di ikuti sekitar 350 Siswa.

Senin, 16 Juli 2018

Penyerahan Mahasiswa KKN Unika Widya Mandala Madiun Di Desa Madigondo Takeran


Takeran. Kuliah kerja nyata  merupakan salah satu ajang mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah secara langsung kepada masyarakat. Kuliah kerja nyata mengembangkan keterpaduan antara pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang termanifestasikan dalam Tri Dharma perguruan tinggi yang dilaksanakan secara melembaga dan terstruktur sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi, yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program studi strata satu dengan status intrakurikuler wajib.

Minggu, 08 Juli 2018

Babinsa Desa Kenongomulyo Serka Eki Herman Hadiri Peresmian Pondok Pesantren Tahfizh Qu'an Nurul Huda


Nguntoronadi, Peresmian Pondok Pesantren Tahfizh Qu'an Nurulhuda dilaksanakan pada hari Minggu (08/08) pukul 09.00 Wib bertempat di Pondok Pesantren Tahfizh Qu'an Nurulhuda, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan.

Peresmian yang dikaitkan dengan Memperbanyak Hafizd Qur'an Dan Peresmian Pondok Pesantren Tahfizh Qu'an Nurulhuda Ds.  Kenongomulyo Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan. dihadiri oleh Forkompincam Nguntoronadi,  pengasuh yayasan dan pondok pesantren Slamet Abu Qomar, Para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Babinsa Ds Kenongmulyo Serka Eki Herman dan disaksikan para santri, wali santri pondok Pesantren Tahfizh Qu'an Nurulhuda dan tamu undangan 150 orang.

Rabu, 04 Juli 2018

Antisipasi Hama, Babinsa Desa Nguntornadi Pelda Suwarno Dampingi Penyemprotan Tanaman Padi


NGUNTORONADI, Dalam Rangka Meningkatkan Hasi Panen Padi Pelda Suwarno Babinsa Desa Nguntoronadi Melaksanakan kegiatan Pendampingan Terhadap Petani. melaksanakan pendampingan penyemprotan masal gratis  terhadap hama wereng  seluas 18 ha bertempat di dk kajon Ds nguntoronadi kec nguntoronadi.

Upaya khusus (Upsus) pendampingan petani yang dilakukan Babinsa dan jerih payah petani di Dusun Kojan, Desa Nguntoronadi, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan,  agar mendapatkan hasil yang sesuai harapan.

Hadir dalam kegiatan pendampingan upaya kusus pertanian adalah Petugas PPL kec nguntoronadi ibu Sri mulyati + 6 orang, Babinsa nguntoronadi Pelda Suwarno, Ketua Poktan Tani mulyo Dk kajon Drs Slamet, Petani Dk Kajon 40 orang

Penyemprotan masal gratis tanaman padi jenis varietas Ciherang di lahan seluas 18 hektar Dk Kojan Kec Nguntoronadi Kab Magetan, anggota Poktan Tani Mulyo, Dusun Kojan Desa Nguntoronadi dengan menggunakan 20 unit handsprayer dan mendapatkan pendampingan dari Babinsa Desa Nguntoronadi. 

Sambutan ketua Poktan Tani mulyo Drs Slamet menyampaikan Ucapan terima kasih kepada petugas PPL kec nguntoronadi dan Babinsa yg telah bekerja keras memberikan pendampingan kepada petani mulai tanam, pemupukan dan penyemprotan sehingga dari tahun ke tahun hasilnya semakin membaik.  Disamping itu dengan adanya pendampingan dari PPL dan babinsa kendala - kendala petani bisa segera diketahui dan diatasi. contohnya seperti adanya hama wereng saat ini segera dilaksanakan penyemprotan secara serentak dilahan padi seluas 18 ha  biar tidak berkembang biak dan menyebar ke lahan yang lainnya.

Sambutan PPL sekaligus brifing singkat tentang Dosis penyemprotan, Tehnik penyemprotan,  Cara menyemprot hama wereng harus dg sistem kontak dimana penyemprotannya harus masuk ke sela sela rumpun padi, diharapkan obatnya langsung kontak dan mengenai hama wereng.

Kembang biak hama wereng. Wereng berkembang biak dengan cepat kalau tidak segera ditangani dengan serius maka dengan waktu yang singkat akan menyebar ke lahan lainnya, yg bisa  mengakibatkan gagal panen dan merugikan petani, serta membutuhkan penanganan yg serius dan
Dilakukannya penyemprotan pada tanaman padi dengan tujuan untuk menjaga tanaman agar terhindar dari segala gangguan hama sehingga pertumbuhannya tetap optimal yang pada akhirnya dapat memproduksi hasil panen yang maksimal. Gangguan tersebut bisa datang dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) berupa serangan hama dan penyakit, adanya gulma, dan lain-lain.

Pelda Suwarno mengatakan, waktu penyemprotan yang baik, pada pagi hari yaitu ketika air embun mulai hilang dan sebelum terik matahari menyengat atau antara pukul 08.00 hingga menjelang pukul 11.00.  Saat matahari menyengat wereng akan bersembunyi sehingga kesulitan untuk kontak dengan insektisida. Untuk itu jangan menyemprot saat panas terik dan kering, atau saat angin sangat kencang dan bila akan turun  hujan, terangnya.

Sedangkan pada sore hari, penyemprotan dilakukan pada pukul 15.00 hingga menjelan pukul 17.00. Lakukan penyemprotan pada pangkal batang padi, karena saat itu wereng biasanya menetap pada pangkal batang padi, tambahnya. (tsr)

Senin, 02 Juli 2018

Babinsa Desa Gorang-gareng Serma Agus temukan Pria Gantung Diri di Bawah Jembatan Ngujur


Magetan. Warga dikagetkan dengan temuan pria yang gantung diri di bawah Jembatan Ngujur, tepatnya di wilayah Desa Gorang-gareng, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan.  Identitas diketahui orang gantung diri di bawah jembatan Ngujur Desa Goranggareng kec. Nguntoronadi, Magetan An. TARMANTO, Madiun 24 Juni 1980, Islam, Wiraswasta, Ds.Tulung Rt 01 Rw 02 Kec.Kawedanan Magetan

Pada Saat Babinsa Serka Tono mengetahui orang gantung diri dibawah jembatan yang disaksikan oleh warga  Sholikun, Magetan 21 Pebruari 1972, Islam, Modin, Ds.Goranggareng Rt 08 Rw 02 Kec.Nguntoronadi Kab.Magetan.  “Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, diduga meninggal karena bunuh diri dengan cara gantung diri,” terang babinsa Desa gorang-gareng Nguntoronadi Serma Agus, Senin (2/7/2018).

Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, Babinsa gorang gareng  Serma Agus melapor ke Komando tas dan Polsek Ngutoronadi utuk olah TKP, hadir dalam olah TKP Danpos Nguntoronadi Peltu Mahbub Efendi, Kapolsek Nguntoronadi AKP Tirto Atmoyo, Ka spk Polres Magetan,Piket Ident dan Ur Dokkes Polres Magetan, Ka Spk Polsek Nguntoronadi, Kanit Reskrim Polsek Nguntoronadi dan anggota, Kanit Intelkam Polsek Nguntoronadi, Dokter dan perawat Pukesmas Goranggareng,  kemudian melakukan identifikasi dan olah TKP di lokasi kejadian. Dari proses identifikasi tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayan. “Korban murni gantung diri, setelah dilakukan autopsi, korban langsung dibawa ke rumah duka untuk segera dikuburkan,” tandasnya.

Menurut keterangan dari keluarga dan tokoh masyarakat, korban menderita sakit menahun yang tidak kunjung sembuh. Korban juga sering mengeluh kepada istrinya atas sakit yang ia derita. (tsr)