Magetan Jatim Bertempat di Aula balai desa Goranggareng
sedang berlangsung sosialisasi corona virus ( coved-19) yang di sampaikan oleh
petugas dari Puskesmas Nguntoronadi.
Hadir dalam kegiatan tersebut team puskesmas Nguntoronadi
yang dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas dr Erlik dan karyawan, Kades
Goranggareng Tatak Pantjono Utomo beserta perangkat, Kapolsek Nguntoronadi
beserta anggota, Komandan Pos Ramil beserta anggota, ketua BPD, ketua Rt/Rw,
kader kader posyandu dan masyarakat desa Goranggareng.
Pemateri oleh dr
Erwin Gejala Covid-19 mirip seperti
gejala flu ataupun pilek. Pada mulanya, penderita merasa seperti demam dan
kemudian diikuti dengan batuk kering.
Setelah satu minggu, pasien akan mengalami tersengal-sengal.
Virus ini menyebar ketika partikel masuk ke rongga mulut.
Masa inkubasi - antara penularan dan menunjukkan gejala -
adalah sekitar 14 hari, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun sejumlah peneliti mengatakan periode ini dapat memakan
waktu 24 hari.
Apakah virus corona dan bagaimana penyebarannya?
COVED - 2019 adalah
virus yang menyerang sistem pernafasan manusia.
Bedanya dengan virus lain, ujar dr Erwin virus corona ini
memiliki virulensi atau kemampuan yang tinggi untuk menyebabkan penyakit yang
fatal. Virus ini berbahaya jika telah masuk dan merusak fungsi paru-paru, yaitu infeksi atau peradangan akut di
jaringan paru yang disebabkan oleh virus dan berbagai mikro organisme lain,
seperti bakteri, parasit, jamur, dan lainnya.
Pertukaran oksigen tidak bisa terjadi sehingga orang
mengalami kegagalan pernafasan. Itulah mengapa virus ini berat karena bukan
lagi hanya menyebabkan flu atau influensa tapi dia menyebabkan Pneumonia.
Virus corona: Apa yang kita ketahui sejauh ini? Dr Erwin
melanjutkan proses penyebaran virus ini melalui udara yang terinhalasi atau
terhirup lewat hidung dan mulut sehingga masuk dalam saluran pernafasan. Virus
ini masuk melalui saluran nafas atas, lalu ke tenggorokan hingga paru-paru.
Gejala virus corona: Batuk, flu, demam hingga sesak, virus
corona 2019-nCoV memiliki gejala yang sama dengan infeksi virus pernafasan
lainnya.
Dr Erwin mengatakan gejala ringan yaitu flu disertai batuk.
Kemudian, jika memberat, akan menyebabkan demam dan infeksi radang tenggorokan.
Kemudian jika masuk ke saluran nafas, kata Diah akan
menyebabkan bronkitis.
"Yang berat ketika semakin jauh infeksi ke saluran
nafas bawah, itu Pneumonia lengkap. Selain itu, bisa juga disertai gejala
infeksi virus ke organ lain, yaitu diare," katanya.
Apakah virus corona bisa disembuhkan?
Pemateri menegaskan bahwa semua virus corona, termasuk virus
corona 2019-nCoV belum ada obatnya, walaupun virus ini memiliki risiko
kematian, namun angkanya masih rendah dibandingkan orang yang terjangkit dan
kemudian sembuh.
Tapi bisa (disembuhkan), terbukti yang sakit sudah ribuan
tapi yang meninggal kan sedikit. Jadi dia tetap sebuah virus yang bisa
disembuhkan," katanya.
proses pengobatan yang dilakukan adalah terapi pendukung
dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh.
"Boleh obat flu biasa kalau masih ringan, kalau demam
diberi obat anti demam," katanya.beberapa korban meninggal umumnya tidak
hanya semata disebabkan oleh 2019-nCoV, namun juga dipengaruhi faktor
kerentanan seperti usia yang sudah tua sehingga daya tahan tubuh lemah dan juga
penyakin lain yang sudah ada.
Bagaimana penanganannya jika terkena virus corona?
Prosedur yang dilakukan terhadap pasien terduga mengidap
virus corona adalah dengan menempatkannya dalam ruang isolasi. Tujuannya,
katanya, agar penularan ke orang lain dapat dicegah.
Jika terduga masih menunjukan gejala awal, maka pasien akan
mendapatkan obat demam, batuk dan flu, disertai dukungan makanan yang sehat
agar meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan virus tersebut.
"Menurut Danpos Ramil tindakan preventif harus lebih
meningkatkan pola hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan diri dan
lingkungan," Imbuhnya. (R11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar