Halaman

Minggu, 06 Mei 2018

Ribuan Orang Hadiri Harlah Muslimat NU Ke 72 Tahun 2018 di Lapangan Takeran kab. Magetan


Takeran – Minggu/6/5/2018. Bertempat di lapangan Kel. Takeran Kec. Takeran Kab. Magetan dilaksanakan  silaturrohmi dalam rangka Harlah Muslimat NU ke 72 dan peringatan Isro' Mi’roj Nabi Muhammad Saw 1439 H. Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum Muslimat Dra. Hj. Khofifah Indra Parawangsa dan diikuti sekitar 2500 orang anggota Muslimat se Magetan.

Ketua Umum Muslimat Dra. Hj. Khofifah Indra Parawangsa menerangkan, Muslimat NU
merupakan wadah perjuangan bagi perempuan Islam yang berpaham Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. Saat ini Muslimat NU sudah berusia 72 tahun. Di usianya yang sudah menginjak kepala tujuh, Muslimat NU telah memberikan warna dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. “72 tahun, sebuah usia yang panjang untuk memberi warna dalam perjalanan bangsa ini” kata Dra. Hj. Khofifah Indra Parawangsa.

Menurutnya, Muslimat NU terus berkiprah dan berkontribusi dalam mewujudkan kondisi bangsa Indonesia yang lebih baik dan sejahtera.  Program-program yang dicanangkan Muslimat NU selalu mengarah kepada upaya pemberdayaan masyarakat, utamanya perempuan, mulai dari bidang agama, ekonomi, kesehatan, sosial, advokasi hingga pendidikan.

Muslimat NU, juga ikut serta dalam pembangunan bangsa. Baik melalui kader-kadernya yang ada di jajaran pemerintahan atau pun yang ada di luar, melalui program-program pemberdayaan yang telah dan akan dilaksanakannya. “imbuhnya”


Dewasa ini banyak tantangan yang dihadapi oleh muslimat NU diantaranya narkoba Ibu-ibu Muslimat NU merupakan penjaga generasi muda. Dra. Hj. Khofifah Indra Parawangsa berharap, ibu-ibu Muslimat NU bisa terus menjaga generasi muda dari ancaman obat-obatan terlarang itu. Tantangan berikutnya adalah dunia maya. Di satu sisi, internet memiliki manfaat yang banyak, tapi di sisi lain juga membahayakan. Misalnya, pornografi dan hoaks yang banyak merugikan dan merusak generasi muda Indonesia. Dan selanjutnya tantangan  kita adalah memerangi kemiskinan, keterbelakangan dan kebodohan. Oleh karena itu ini merupakan tanggung jawab kita semua yang harus kita pikul bersama untuk memajukan Muslimat NU Khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya. “tegasnya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar