Halaman

Jumat, 27 September 2019

Kasdim 0804/Magetan Hadiri Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Terpusat Di Nguntoronadi


Magetan. Jum'at (27/9/2019) Bertempat  di Aula Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan, dilaksanakan Pembukaan Sosialisasi Pembinaan Peningkatan Wawasan Kebangsaan, acara tersebut dihadiri  Kabakesbangpol Drs Iswahyudi Yulianto, MM, M.Si, Kabid Politik  Nanang, Kasdim 0804 Mayor Inf Wahono, Forkopinca Kecamatan Nguntoronadi dan  Kasad Bimas Polres Magetan AKP Sunarta.

Mayor Inf Muji Wahono, dalam arahannya mengatakan Wasbang berguna untuk mencegah konflik sosial, Indonesia adalah Negara kesatuan yang mempunyai posisi sangat strategis, hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik sosial.

Dengan maraknya konflik yang terjadi saat ini menunjukkan menurunnya rasa nasionalisme dalam masyarakat. Maka dari itu kita merupakan bangsa yang heterogen ini, berbeda suku, agama, ras jangan dijadikan sebagai alasan untuk perpecahan mari kita kita berpagang teguh pada Pancasila dengan Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945. “tutur Mayor Inf Muji Wahono”

Sementara itu Kabakesbangpol Drs Iswahyudi Yulianto, MM, M.Si mengatakan,"Sekarang ini kita hidup diera digital, begitu pula kemajuan tehnologi semakin pesat. Dengan adanya tekhnologi Hp pintar tanpa kita sadari bahwa kita digiring pada kepentingan individu tanpa mempadulikan orang lain. Apabila kita kita tidak bisa mengendalikan dan menggunakannya dengan bijak maka kita akan terlindas oleh tekhnologi itu sendiri. Dan apabila kita bisa menggunakan dengan bijak maka kemajuan tehnologi ini akan membantu kita dan bermanfaat bagi kita.

Iswahyudi Yulianto mengingatkan agar kita Berhati-hati dalam menggunakan medsos karena sudah ada UU IT, jika kita melanggar bisa berurusan dengan hukum,” terangnya” .  (R.11)

Mendukung Ketahanan Pangan, Forkopimca Takeran Gandeng Dinas Pertanian


Magetan - Babinsa Koramil 11/Takeran Kodim 0804 Magetan Serda Didik Sukardi beserta 12 orang, melaksanakan pengisian polibag untuk penanaman Holtikultura di wilayah binaan Desa Kepuhrejo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan. Jumat (27/9/19).

Lahan yang sempit memang membuat kegiatan berkebun jadi kurang leluasa. Namun dengan menggunakan metode/inovasi tertentu berkebun menjadi lebih menyenangkan, efektif dan efisien dalam pelaksanaannya.

Metode atau hasil inovasi melalui pemanfaatan tempat tanam untuk lahan sempit dapat berupa pot, polybag, dan vertikultur.

Tujuan utama dari metode/inovasi tersebut adalah untuk memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal. Walaupun sekilas terlihat rumit, namun bila kita mengetahui teknik dan tips cara membuat sekaligus melaksanakannya maka akan menjadi sangat mudah.

Contoh Kelebihan dari tanaman Polibag adalah Memanfaatkan ruang kosong untuk menyokong kebutuhan dapur, menambah keindahan alami lingkungan, menciptakan taman cantik di lahan terbatas, meningkatkan suplai oksigen di lingkungan sekitar. Tanpa melakukan olah tanah (mencangkul/ membajak), fleksibel (dapat dengan mudah diletakkan di mana saja), relatif murah dan mudah pembuatannya, Anti banjir.

Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Takeran Boimin, Danramil 0804/11Takeran Kapten Inf Suprianto, Kapolsek Takeran Akp Tri Hartono, Kepala Dinas Pertanian Magetan, anggota Koramil 0804/11 Takeran serta anggota Polsek Takeran. ( R.11)

Kamis, 26 September 2019

Pengajian Umum Memperingati Tahun Baru Islam 1441 H Di Desa Madigondo


Magetan - Untuk memperingati Tahun baru Islam 1441 H Seluruh Umat Muslim memperingatinya berulang tiap Tahun , seperti pengajian Umum yang dilaksanakan di Desa Madigondo kec. Takeran Kab. Magetan . Bersama KH. Muhammad Rujito dari Madiun. Kamis/27/9/2019

Acar diawali dengan Tahlil dan kirim do’a kemudian dilanjutkan acara pokok yaitu Pengajian bersama KH. Muhammad Rujito, kegiatan dihadiri para santri , warga setempat dan jamaah Alhikmah baik dari Desa Madigondo sendiri maupun dari luar desa.  

Dalam memperingati Tahun baru Islam 1441 H sebagai Umat muslim, mengingat kembali peristiwa hijrah dan sejarah dari Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Hijrah disini memiliki arti yang sangat luar biasa dari apa yang kita saksikan sehari hari. Lebih dari itu, hijrah adalah perubahan perubahan mendasar dari yang belum baik menjadi baik, dari yang sudah baik menjadi lebih baik.

Dilihat dari sejarahnya juga menegaskan kembali pentingnya menerapkan Akhlak mulia dalam kehidupan yang bersumber dari Al-Quran. Selanjutnya mari kita jadikan acuan dan pedoman dalam kehidupan kita dalam beraktifitas. (R.11)

Rabu, 25 September 2019

Bagi Babinsa Kegiatan Keagamaan Menjadi Sarana Membangun Silaturahmi Dengan Masyarakat


Magetan – Penting bagi  Babinsa senantiasa menjalin silaturahmi dan komunikasi yang haronis  dengan warga binaan supaya nantinya dapat mengetahui dan membatu kesulitan atau permasalahan   yang terjadi dilingkungan masyarakat serta guna mewujudkan kemanunggalan TNI dan Rakyat.

Silaturmi itu selalu dilakukan secara intensif dilingkungan Pos Ramil Nguntoronadi dengang menghadiri pengajian menyambut Tahun Baru Islam 1441 H di halaman SDN 1 Kenongomulyo Kecamatan Nguntoronadi Magetan dengan pembicara KH Mohammad Nafi'an dari Karang anyar jawa tengah. Rabu(25/09/19).

Pelda Suroto Danpos Ramil Nguntoronadi menuturkan menghadiri pengajian merupakan sarana mendekatkan diri dan menambah ketaqwaan kepada Allah SWT, dan sekaligus sebagai sarana menjalin silaturahmi diwilayah binaan agar nantinya terjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat, “kata Suroto”

Sementara itu dalam tausyahnya tausiahnya KH Mohammad Nafi'an mengupas makna Peringatan 1 Muharram sebagai Tahun Baru Islam yang merupakan peristiwa bersejarah umat Islam yang selalu diperingati setiap tahun sebagai hari besar permulaan tahun menurut perhitungan bulan Islam.

Adapun yang menjadi titik balik atau tolak ukur di berlakukannya peringatan 1 Muharram sebagai tahun baru Islam adalah merujuk kepada perjalanan Rasulullah Muhammad SAW ketika melakukan hijrah dari kota Mekkah ke Madinah sesuai perintah Allah SWT.

Dalam menyampaikan bahwa proses hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan para sahabat mengandung banyak hikmah, diantaranya ialah setiap insan atau manusia di masa sekarang diharuskan melakukan hijrah atau berpindah dari satu keadaan menuju maqom atau tempat yang lebih baik dalam arti proses berpindahnya sifat-sifat buruk menuju perbaikan kebaikan.

“Sehingga peringatan 1 Muharram sebagai tahun baru Islam mampu menghadirkan momentum berharga dan mendatangkan manfaat lahir batin bagi orang-orang yang berakal, tidak hanya sekadar mengetahui sejarahnya saja melainkan mampu membawa i’tibar besar bagi umat.,” ujarnya (0804/11)

Senin, 23 September 2019

Bersih Desa Sebagai Sarana Nguri-Uri Budaya Tradisional Agar Dicintai Oleh Generasi Muda


Magetan. Nguru uri merupakan tradisi dalam kehidupan masyarakat Jawa. Bersih desa yang dilaksanakan di Balai Desa Kerang, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan adalah wujud rasa syukur warga atas berkah yang diberikan Tuhan kepada masyarakat, baik kesehatan, kesejahteraan, juga sebagai permohonan akan keselamatan. Minggu (22/09/19).

Kepala Desa Kerang Marno menjelaskan, acara bersih desa yang digelar di Balai Desa Kerang hari ini merupakan acara rutin setiap tahun sekali.

"Sebagai sarana Nguri-Uri Budaya Adi Luhung Bangsa supaya semakin dicintai oleh generasi muda penerus bangsa dan diharapkan acara ini dapat menjalin silaturahmi. Bersih desa ini dapat di ambil hikmah sehingga menjadi tuntunan masyarakat Desa Kerang," tutur Marno.

Sebagai simbol kesejahteraan masyarakat Desa Kerang, warga membawa tumpeng sesaji yang menjadi kegiatan upacara yang dipimpin oleh sesepuh Desa Kerang dan dihadiri oleh Danramil yang di wakili oleh Pelda Joko P , Babinsa Desa Kerang Serda Kuwat, Babinkamtibmas, Ketua RT, Ketua RW, Perangkat Desa Kerang, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta Tokoh Pemuda.

Adapun kenduri dengan cara selamatan yang sesajinya dibawa dari warga Desa Kerang, dipercaya bisa mendatangkan berkah bagi warga yaitu nasi ambengan berisi lauk pauk dan sayur dipercaya sebagai ungkapan rasa syukur,  tumpeng sebagai lambang penghormatan.

Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan rangkaian kesenian Tayub dan malamnya di lanjutkan dengan kesenian Reog. (R.11)