Halaman

Kamis, 04 Oktober 2018

Babinsa Kiringan Menghadiri Pengajian Bersama Dalam Rangka Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440 Hijriyah

Magetan, Desa Kiringan Kecamatan Takeran menggelar Pengajian yang berlangsung di pendopo balai Desa Kiringan ini diikuti - + 500 orang diantaranya perangkat Desa Kiringan beserta masyarakat Desa Kiringan dan undangan . Kegiatan ini mengusung tema "Hidup Penuh Keberkahan dan Kemuliaan". Selaku penceramah, KH. Imron Jamil


Dalam tausiyahnya beliau menyampaikan  untuk menjadikan tahun baru Hijriyah sebagai momentum untuk berhijrah menjadi  lebih baik lagi, dari negatif menjadi positif, dari positif menjadi lebih positif. Menurutnya, anak tangga pertama hijrah adalah taubat. 

“Dalam berhijrah, kita harus naik tingkat, seperti menjadi orang yang lebih sabar, lebih ikhlas dan lebih bersyukur. Tingkatan sabar ada tiga, yakni: sabir, masabir dan asshabur,” ucapnya di Kiringan Kamis (04/10).

“Jika saat ini kesabaran kita masih di tingkat sabir, maka tahun ini harus naik tingkat menjadi orang yang lebih sabar dan menjadi orang yang sabarnya tanpa batas,” sambungnya. 

Selain itu lanjut KH. Imron Jamil, manusia juga harus memiliki rasa ikhlas yang besar. Ikhlas terbagi menjadi dua kelompok yakni mukhlis dan mukhlas.  Mukhlis berarti ikhlas melakukan kebajikan, tetapi masih mengingat perbuatannya tersebut yang dapat menjadi ria. Sedang mukhlas, ikhlas melakukan kebajikan dan tidak bersedia diketahui orang lain, dan apabila dipuji dia bersedih. 

“Selain itu, umat muslim juga harus memiliki rasa syukur kepada Allah SWT,” jelasnya. 

KH. Imron Jamil mengingatkan, segala bentuk musibah adalah tanda cinta dari Allah SWT. Ketika tertimpa bencana, fitnah, maka mendekatkan diri pada pencipta adalah solusi terbaik, “Tidak perlu juga kita menghakimi atas dosa orang lain. Cukup Allah yang akan menghakimi. Karena biasanya siapa yang menggali lobang, dia sendiri yang akan masuk ke dalamnya,” tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar