Magetan, Desa
Kiringan Kecamatan Takeran menggelar Pengajian yang berlangsung di pendopo
balai Desa Kiringan ini diikuti - + 500 orang diantaranya perangkat Desa
Kiringan beserta masyarakat Desa Kiringan dan undangan . Kegiatan ini mengusung
tema "Hidup Penuh Keberkahan dan Kemuliaan". Selaku penceramah, KH.
Imron Jamil
Dalam tausiyahnya beliau menyampaikan untuk menjadikan tahun baru Hijriyah sebagai
momentum untuk berhijrah menjadi lebih baik lagi, dari negatif menjadi
positif, dari positif menjadi lebih positif. Menurutnya, anak tangga pertama
hijrah adalah taubat.
“Dalam berhijrah, kita harus naik tingkat, seperti menjadi
orang yang lebih sabar, lebih ikhlas dan lebih bersyukur. Tingkatan sabar ada
tiga, yakni: sabir, masabir dan asshabur,” ucapnya di Kiringan Kamis (04/10).
“Jika saat ini kesabaran kita masih di tingkat sabir, maka
tahun ini harus naik tingkat menjadi orang yang lebih sabar dan menjadi orang
yang sabarnya tanpa batas,” sambungnya.
Selain itu lanjut KH. Imron Jamil, manusia juga harus
memiliki rasa ikhlas yang besar. Ikhlas terbagi menjadi dua kelompok yakni
mukhlis dan mukhlas. Mukhlis berarti ikhlas melakukan kebajikan, tetapi
masih mengingat perbuatannya tersebut yang dapat menjadi ria. Sedang mukhlas,
ikhlas melakukan kebajikan dan tidak bersedia diketahui orang lain, dan apabila
dipuji dia bersedih.
“Selain itu, umat muslim juga harus memiliki rasa syukur
kepada Allah SWT,” jelasnya.
KH. Imron Jamil mengingatkan, segala bentuk musibah adalah
tanda cinta dari Allah SWT. Ketika tertimpa bencana, fitnah, maka mendekatkan
diri pada pencipta adalah solusi terbaik, “Tidak perlu juga kita menghakimi
atas dosa orang lain. Cukup Allah yang akan menghakimi. Karena biasanya siapa
yang menggali lobang, dia sendiri yang akan masuk ke dalamnya,” tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar